Ops..jangan salah sangka atawa prejudice dulu. Ini sama sekali tidak ada kaitannya dengan Republik Indonesia yang kita cintai. Apalagi sampai menghina NKRI, nggak boleh dan haram hukumnya.
Ini cerita soal sekelompok manusia koplak di lingkungan RT 06/12 Vila Pamulang.
Sal, asal muasalnya juga agak bingung, entah siapa yang mulai, kemungkinan besar si Bowo, dech.
Biasa, saat kumpul di Poci, pada becanda gaya nggak jelas. Kemungkinan ada komeng ngaco dari Mas Ari (salah satu newbie di RT 06, tapi sudah berhasil di "rusak" secara sistematis sama Bowo dan Budi Koin).
Eh, Bowo nyeletuk: "Dasar sersan koplak!"
Nggak tahu bagaimana, sejak itu Mas Ari jadi resmi menyandang pangkat "SERKO", alias sersan koplak.
Kalo sampai di situ sech, biasa aja donk. Masalahnya, gelar-gelar dan pangkat-pangkat lanjutan bermunculan. Joko yang kesehariannya adalah pembalap bayaran Ibukota dengan mobil besutan warna biru bertahta burung dan ber argo, dapat pangkat "Kopko" alias kopral koplak.
Trus Bowo sendiri dapat pangkat "Kolko", atawa kolonel koplak.
Babeh Edy diangkat jadi "Jenko" (mirip judul donat ya?), kependekan dari jenderal koplak.
Dan mirisnya, wabah koplak ini menyebar nggak jelas, semua penghuni tetap Poci dapat jatah pangkat koplak.
Terakhir, ini yang menurut gua paling sedih, entah siapa yang mulai, gua di panggil "Presko". Gua nggak sampe ati sama diri gua sendiri, untuk nanya apa kepanjangan "Presko". Mending loe pada nebak sendiri dah.
Dasar republik koplak.....